Rss Feed
  1. Hai Teman,

    Saat ini saya lagi senang-senangnya menulis tentang pendidikan, nih. Bukannya sok pintar, hanya ingin berbagi apa yang sudah saya baca lebih dulu. Ini tentang fakta menarik pelajar korea yang bisa kamu tiru. Semoga tertarik membacanya!

                                Gambar : https://www.upi.com/Top_News/World-News/2015/08/26

    Teman, ngomongin tentang Korea, tampaknya itu sesuatu yang menarik, ya. Lihatlah dandanan para K-Pop, gaya para Oppa dan Ommo, yang berwajah tampan dan cantik bak boneka manekin. Tak ayal maka banyak anak muda yang mengikuti dandanan mereka. Nggak pandang apakah itu sesuatu yang baik atau tidak.

    Dan buat kamu! Iya kamu, yang katanya seorang K-Pop lovers. Pernah nggak cari tahu bagaimana kehidupan pelajar di Korsel? dan bagaimana hari sekolah mereka? Tampaknya kalau kamu tiru hal itu lebih positif daripada hanya menghafal lagu atau joget-jogetnya saja, hehehe...

    Nah, kalau saya, jujur saja kurang suka ngikutin berita K-Pop. Tapi saya suka 'ngepoin' video dan blog seorang guru yang mengajar di sana. Saya penasaran bagaimana sekolah para pelajar itu sampai Korea Selatan bisa menduduki peringkat 1 di dunia.

    Yup, setelah berselancar di beberapa blog serta situs berita, betapa terkejutnya saya, setelah tahu fakta yang terjadi di dunia sekolah negerinya Blackpink ini.

    Saya jadi membayangkan kalau hal itu diterapkan pada murid-murid saya, apa mereka kuat sekolah di sana. Kamu penasaran?  Check nih fakta-fakta yang shocking itu !

    1. Siswa sekolah menengah Korea memiliki hari sekolah sekitar 16 jam

    Whatt??
    Selama itu?

    Iyes, beneran, lho! Ternyata rata-rata siswa sekolah menengah belajar di kelas mulai jam 8 pagi sampai 9:30 malam atau 10 malam. Mereka melakukannya demi tujuannya agar bisa masuk ke perguruan tinggi favorit dan untuk itu mereka harus berkompetisi. Korsel memang dikenal dengan tingginya kompetisi masuk perguruan tinggi.

    Dilansir dari https://www.bbc.com/news/education-25187993 Dituliskan kebiasaan anak SMA yang bernama Hye-Min Park berusia 16 tahun. Dia tinggal di distrik Gangnam Seoul. Itu lho, daerah yang dipopulerkan oleh bintang pop Psy dengan lagunya “it’s a gangnam style."

    Setiap hari dia bangun jam 6.30 pagi dan sudah di sekolah jam 8 pagi. Selesai jam 4 sore, (atau jam 5 sore kalau dia punya klub), lalu mampir ke rumah untuk makan.

    Dia kemudian naik bus ke shift sekolah kedua hari itu, di crammer pribadi atau hagwon, (mungkin itu semacam kelas tambahan) dimana dia belajar dari jam 6 sore sampai jam 9 malam.

    Dia menghabiskan dua jam lagi untuk belajar mandiri di sekolah, sebelum tiba di rumah pukul 11 ​​malam. Waktu tidur adalah  jam 2 pagi, dan bangun di pagi hari jam 6.30, terus pagi untuk melakukannya lagi.

    Bisa dibayangkan, bagaimana capeknya, kan? lalu bagaimana cara dia mengatasi kejenuhan itu?

    "Aku biasanya lelah tetapi aku bisa melupakan kesusahanku ketika aku melihat hasil, karena mereka baik-baik saja!" Ini  lho jawaban dia!

    Ah, benar-benar perkataan seorang pelajar yang sangat antusias dengan masa depannya, ya. mungkin prinsip dia seperti pepatah yang biasa kita dengar 'Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.'

    Melihat kenyataan seperti itu, pantas saja ya kalau negaranya bisa maju. Lihat generasinya yang benar-benar serius dan tangguh untuk mendapatkan ilmu.

    Ssstt..ngomong-ngomong masalah itu, saya jadi ingat murid-murid saya. Tampang mereka nggak cakep-cakep amat. Otak juga nggak pinter-pinter, tapi gayanya itu lho...melebihi Oppa dan Omo Korea. Yang malas buat baca lah, dan pada saat diterangkan sering nggak ‘lengkap jiwa raga’ alias nggak fokus, apalagi kalau dikasih tugas. Hanya anak-anak yang ikhlas belajar dengan tulus saja yang mau mengerjakan.

    Well, kalau kayak gini gurunya cuma bisa bersabar, ya. Nggak tahu deh, apa mungkin menurut mereka bersekolah mungkin hanya buat status saja. Jika benar seperti itu, lalu kapan majunya bangsa ini? weleh..weleh...

    2. Dukungan Orang Tua Kepada Anaknya

    Masih bercerita tentang Mbak Hye-Min Park. Apa ibunya tidak khawatir dengan kesehatan mental dan fisik anaknya?

    Ternyata Ibu Hye-Min, Yoon-Gyeong Hwang mengatakan dia khawatir tentang putrinya, tetapi mereka tidak punya pilihan ketika harus bersaing.

    "Korea memiliki sedikit sumber daya alam, kita bahkan tidak memiliki banyak tanah,
    satu-satunya sumber daya yang kita miliki adalah manusia. Jadi, siapa pun yang ingin sukses benar-benar harus menonjol. Sebagai seorang ibu saya tidak merasa nyaman dengan jenis seperti ini. Tapi itu satu-satunya yang bisa dia lakukan untuk mencapai mimpinya, " begitu jawaban Ibunya mbak Min.

    Ada lagi tambahan buat informasi. Ternyata kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah diterapkan sejak dulu oleh setiap orang tua. Bahkan sampai merata di desa. Ini bisa dilihat di komik HELLO JADOO



    HELLO JADOO, Ah..berkali-kali baca komik ini saya wajib ketawa ngakak, karena kocak banget. Komik korea ini  sangat terkenal dan terlaris sepanjang sejarah berlatar budaya di Korsel tahun 1980 an. Komik ini menceritakan kisah 'Jadoo' gadis kecil dan tomboy yang tingkah lakunya yang lucu dan jadi trouble maker

    Back to topic, iya di komik ini dimunculkan budaya anak  Korea yang harus setiap saat tekun belajar. Dalam komik ini digambarkan budaya orang tua di desa Jadoo berlangganan seperti koran berisi lembar latihan belajar anak. 

    Petugas yang mengantarkan lembar tersebut sampai ke rumah-rumah  adalah ibu yang bekerja paruh waktu. Kemudian setiap akhir pekan lembar latihan yang sudah diisi tersebut diambil dan diganti dengan yang baru. Hasil koreksiannya pun disampaikan ke orang tua. Diceritakan juga bahwa yang mengoreksi jawaban dari lembar latihan langganan itu adalah beberapa siswa SMA yang ingin dapat tambahan uang saku. 

    Bayangin saat senggang siswa sekolah menengah menghabiskan waktunya untuk kerja paruh waktu mengoreksi hasil belajar, keren banget, kan?

    3. Guru adalah Orang Yang Paling Tinggi Derajatnya.

    Ada istilah di Korea kalau derajat guru adalah “setinggi Tuhan".
    OMG?
    Nggak kayak gitu juga, kali!

    Iya, dari blog https://elwood5566.net diceritakan bahwa meskipun susah menebak skala gaji para guru, tetapi guru memegang tempat yang berharga dan dihormati di masyarakat. Korea menekankan pendidikan dengan kekuatan seratus orang. Akibatnya, Korea memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap guru-guru.

    Kalau di negara kita gimana? Apakah seperti itu?

    You know it so well, lah, ya Friend! 

    4. Hukuman fisik masih berlaku di sini.

    Kalau di Amerika Serikat  atau taruhlah contoh di negara kita, bagaimana  HAM sangat digembar-gemborkan, sehingga membuat terbatasnya guru saat mengajar, tapi tidak di negara Korea.

    Ternyata hukuman fisik dulu diijinkan, tapi sekarang, agak ditoleransi.  'Bu Guru' yang saya baca blognya itu bercerita kalau dia punya 'tongkat ajaib' yang biasa dipakai untuk menghukum anak saat mendisiplinkannya. Mungkin tidak seekstrim yang kita bayangkan tongkat itu dipakai untuk memukul sampai berdarah-darah, ya. Namun dari situ kita tahu bahwa pemerintah dan masyarakat memberi kepercayaan guru untuk mendisiplinkan dan memberi pengajaran. Jadi ada sedikit rasa segan siswa terhadap guru.

    Saya jadi ingat dulu pernah ada kasus guru SD yang dihukum hanya karena mencubit siswa jadi viral karena terancam dihukum, video guru yang dilecehkan siswa dengan diajak berkelahi. Ya meskipun itu hanya sekedar bercanda,tapi menurut saya, benar-benar ‘kebangeten’! martabat dan harga diri seorang guru yang mempunyai tujuan mulia membuat mereka pintar mereka malah direndahkan.

    5. Siswa Bertanggung jawab Atas Kebersihan Sekolah Mereka.

    Sudah jadi ciri negara maju kalau nilai tanggung jawab dan kedisiplinan sangat ditekankan. Salah satu dari pengajaran mereka adalah bertanggung jawab atas kebersihan dan perawatan sekolah mereka. Sementara petugas kebersihan yang dipekerjakan cenderung untuk melakukan tugas-tugas utama saja. Membersihkan kelas bukan sekedar tugas tapi juga kewajiban seluruh warga kelas untuk menjaga lingkungan menjadi bersih dan nyaman.

    Hal ini sebenarnya sama sih seperti di negara kita. Piket kebersihan kelas juga hampir  ada di setiap sekolah. Bagi anak yang tahu akan tugas dan tanggung jawabnya ya mereka laksanakan. Namun bagi yang suka ‘nggak urus’ ya seenaknya sendiri. Mau kelas bersih maupun kotor berantakan, it’s ok buat mereka. Inilah salah satu yang menurunkan kualitas pelajar.

    Well,
     Ternyata ada banyak ya, nilai positif dari pendidikan para Oppa dan Ommo itu. Sebagai orang Indonesia yang santun akan nilai-nilai kebaikan, baik bagi kita untuk meniru sesuatu yang baik saja. Tentunya yang mencerminkan kesopanan, kedisiplinan, serta budaya kita, setuju?



  2. PREDIKSI LISTENING USBN 2019

    Senin, 01 April 2019

    1.     

          A. He is wearing a raincoat
    B. He is holding sunglasses in his hand,
    C. He’s covering his head with something,
    D. He is using a long scarf around his neck.


    2.     
          A. The man is standing behind the desk,
    B. There is a lot of stuff on the desk,
    C. There are a lot of people in the exhibition,
    D. The man is on the stage,

    3.      

         A. The man is working with the computer,
    B. They’re waiting for the guest to come,
    C. The girls are serving dinner,
    D. Some people are going to the cafe,












                    From the picture, we know that …
    A. The people are harvesting in the field.
    B. The woman is choosing the vegetables.
    C. The woman is planting the vegetables.
    D. The woman is cooking the vegetables for dinner.


    The best sentence describes the woman is …
    A. She is wearing black gown.
    B. The woman doesn’t look happy.
    C. The woman has a long hair.
    D. She’s wearing a scarf around her neck.






    The picture shows us that ….
    A. The building is on the hill.
    B. The castle is along the trees.
    C. The yard of the palace looks empty.
    D. There are a lot of trees on a montain.


  3. Future Plans= Kegiatan atau rencana yang akan dilakukan
    Ditandai dengan kata akan = will/ (is/am/age going to)/ would like/ plan/want to

    1.   Chelsea: My pay-check comes every Wednesday. I want to open a bank account, but my car is still in the service station until next Tuesday.
    Kimmi     : Don’t  worry, ...`
    A.         You can use my car.
    B.          I’ll find a registration card for you.
    C.          The bank always wait for you.
    D.         I’ll pick up your car tomorrow.

    2.   Tina : May I know what you are going to do after graduating from the vocational School?
    Nania:...........I can help my parents finance my sister’s study
    A. I take apprentice                                
    B.  I’ll continue my study
    C.  I’m going to find a job                               
    D. I borrow money from bank

    3.   Sri: What will happen if it rains?
      Deny: Well, I think … so we must be careful in driving the car.
    A.   The road will be slippery 
    B. The plants will be wet
    C.    The sky would be cloudy                           
    D. The rain could be heavy

    4.   Laura  : what do you plan to this weekend?
    Toni     : ... some college students will perform a great theatrical production in the auditorium.
    A.   I’ll have an overtime job.                           
    B. I’m going hiking with my colleagues.
    C.    I’ll buy some new records for our school                       
    D. I’d going to see a performance.

    5.   Indra : so, have you got a plan this Saturday night?
       Nissa : I think…..
    Indra : why don’t you try scottbuffet somewhere downtown? The taste is very good.
    A. I have to accompany my mother to the mall         
    B. I’ll cook some meals
    C. I’ll  just be at home and enjoy some music           
    D. I’m going out for dinner with family

    6.   Dewi          : Won’t you come home early tonight?
    Heru           : No, ... I must finish the report.
    A. I’ll work late                         
    B. I had to take overtime
    C. I didn’t have time                                          
    D. I’ll continue it tomorrow




  4.  Kalimat Pengandaian

    1.                  Jodi    : why you don’t ask Toni to come along? I haven’t seen him for ages.
    Harry : oh I’m sorry………
    A.        He would be here if we weren’t  busy with his new project.
    B.         He will have come if he had the time.
    C.         He will be glad to see you if he come
    D.        He would have called  you if he hadn’t finished the job

    2.   Robinson :           Why don’t you buy that beautiful vase?
         Nana          :           ... I think I have to save my money first.
    A.   If I lost the vase, I could buy it.
    B.    If I had money, I would do it.
    C.    If I had had dollars, would have done it.
    D.   If I had bought the vase, I would have put it at home.

    3.   Budi didn't complete his work yesterday so his teacher was angry with him.
    Budi’s friend: “Why did your teacher punish you?”
    Budi : “If I had completed my work, he …  
    A. would punish me                 
    B. wouldn't punished me
    C. not punished me                  
    D. wouldn't have punished

    4.   Garry     :   Derawan, East Borneo, is a wonderful diving spot.
        Nike            :           If I had some more holiday, ….
    A. I will go to Derawan.           
    B. I would have gone to Derawan.
    C. I would go to Derawan.    
    D. I would went to Derawan.

    5.   Berta  : I didn’t see you at the outbound last Sunday.  Where were you?
    Ronald: Well, if I hadn’t been assigned out of town,…..
            A. I would miss the program.                        
            B. We   wouldn’t have held the program
            C. I would have joined the program                                  
            D.  You   would tell me about the program

    6.   Brian: "I’m in a rush. I only have 15 minutes to prepare or I’ll miss the train."
    Wildan: "You should have packed them all the day before."
    Brian: "I had too many things to do yesterday. If I had had more time, ...."
    A. I would have prepared everything earlier.
    B. I would have been ready by now.
    C. I would take you with me.                          
    D. I would like you to help me.


    7.   Andre        : Oh God! I broke my mother’s vase. She love it so much!
    Doni        : If I were you, I would go to the florist at Pahlawan street. They have plenty of it.
    Andre      : I’d love to, but I don’t have any money.

    What does Doni suggest Andre to do?
    A. Repair the broken vase
    B. Bring the vase to the florist
    C. Buy the new one
    D. Find some money

    8.   Read  the dialog and answer the question

    Ana : You know Rita got a problem. She lost our class contribution fee.
    Rara : Poor her! But she has to be responsible to give the money back
    Ana : I see, but She doesn’t have much money, so....
          
    A.   If I get enough money, I will buy the book
    B.    If I were her, I would ask classmates to help her just a half           
    C.    If you don’t like her, you can take your money back
    D.   If you bought the new book, you would borrow another one

    9.   Tania: Will you enjoy the English Camp next Saturday?
    Nana: I don’t think so, Unless I finish my paper, I won’t take part in the program
    Tania: Well, Would you like me to give a favour?
    Nana: With pleasure, you are so kind. Thank you.
    The underlined sentence means that Nana...
    A.         Will follow the program if her task is done
    B.          Won’t follow the program
    C.          Will help Tania’s problem
    D.         Won’t receive any help