Assalamualaikum wr wb.
Gemari alias gemar rapi. Dengar kata gemar rapi apa yang ada dalam pikiranmu teman? Asli asyik ya, bikin joy gitu, kalau apa yang kita lihat rapi , enak dipandang.
Saya cenderung orang yang tidak rapian. Berbeda dengan suami yang suka rapi, he... Tapi meski begitu, beliau tidak komplain kalau saat pulang kerja rumah dalam keadaan yang tidak sesuai yang diinginkan. Menerima banget kekurangan kelebihan istri. Tapi ada sebalnya juga, beliau sebal kalau lihat istrinya bingung saat cari barang. Tahu hubungannya kan teman? orang yang nggak suka rapi jadi suka bingung cari barang? Hihihi...
Saya juga sebal dengan diri saya sendiri, kekurangan saya itu jadi buat banyak kerugian. Rugi waktu, pikiran dan lain-lain. Untuk itu sedikit-dari sedikit mulai belajar rapi-rapi.
Usaha saya ini tidak kaleng-kaleng, lho. Beneran saya belajar tentang ilmu rapi-rapi yang terkenal dari Jepang, lewat buku KonMarie, Marie Kondo. Dan mulai terlihat lebih baik. Baju-baju sudah saya set sesuai yang saya pelajari. Barang-barang juga mulai tertata meski belum begitu sempurna sesuai yang saya inginkan.
Tapi, sayang kalau hidup rapi ini hanya muncul saat mood baik. Saat bad mood, OMG jadi kembali lagi. Jadi berpikir gitu, gimana caranya biar saya jadi konsisten rapi-rapi.
Lalu terlintas pikiran bagaimana kalau saya ikut kursus online rapi-rapi saja? Saya coba googling tentang ini. Dan Alhamdulillah muncullah banyak testi peserta Gemari. Fix, saya tekadkan menyisihkan uang buat ikut kursus ini. Bismillah, semoga ke depan sayabisa konsisten, menata diri, menata keluarga biar lebih joy dalam segala hal.
Oiya selain ibu rumah tangga saya juga mengajar di salah satu SMK di kota saya. Saat pandemic dan harus SFH kalau dipikir ada banyak waktu untuk menata-nata. Nyatanya lebih semrawut. SFH membuat saya harus fokus buat konten belajar, juga mengajar anak di rumah. Ibaratnya kalau biasanya habis mengajar di rumah bisa istirahat, kalau ini tidak. Selain membuat bahan ajar online, saya juga harus 24 jam melayani chatt anak didik, mengecek siswa yang jarang aktif juga tugas-tugas mereka yang tidak berkesudahan. Tapi sekali lagi kita niatkan ini sebagai bentuk tanggung jawab juga ibadah biar apa yang saya lakukan berkah, aamiin...